Kamis, 27 Juni 2013

Instruksi Kerja Pengambilan Sampel Sputum BTA


a.      Pengertian        :    Tata cara pengambilan sampel sputum untuk  pemeriksaan  BTA ( Basil Tahan Asam)
b.      Tujuan                : Agar pengambilan sampel sputum dapat dilakukan dengan baik dan benar, serta diperoleh sampel yang representatif
c.      Kebijakan          :    Setiap sampel sputum diberi identitas sampel 1,sampel 2, dan sampel 3
d.      Instruksi Kerja   :
1)    Pengambilan Sputum Sewaktu
a)    Hanya dilakukan sekali pengambilan dahak
b)    Pasien disuruh mengeluarkan dahak di kamar mandi
c)    Dahak atau sputum ditampung pada pot dan ditutup
d)    Sputum yang ada dikirm ke bagian bakteriologi bersama surat pengantarnya


2)    Pengambilan Sputum SPS (Sewaktu, Pagi, Sewaktu) 3x
a)    Pasien diberi arahan cara mengeluarkan dahak bukan air liur
b)    Pot atau cup diberi label 1, 2, 3 dan nama pasien
c)    Sputum ditampung pada pot pagi hari, sewaktu dan pada saat hendak mengirim sampel ke laboratorium
d)    Sputum yang dikirim ke bagian Mikrobiologi bersama surat pengantarnya

Instruksi Kerja Pengambilan Darah untuk Pemeriksaan Kultur


a.      Pengertian        :    Tata cara pengambilan sampel untuk pemeriksaan kultur darah.
b.      Tujuan                :    Agar pengambilan darah dapat dilakukan dengan baik dan benar, sehingga diperoleh hasil biakan kultur yang akurat.
c.      Kebijakan          :    Setiap sampel diberi identitas lengkap. Media BHI dibiarkan  selama 15-30 menit pada suhu kamar.
d.    Instruksi Kerja     :
1)    Mempersiapkan media BHI
a)    BHI 50 ml untuk pasien dewasa
b)    BHI 10 ml untuk pasien bayi dan anak-anak
2)    Ambil darah vena pasien sebanyak 3 ml
3)    Masukkan darah ke media BHI (dalam botol) dengan cara menyuntikkan darah ke botol
4)    Campur hingga darah dan BHI homogen
5)    Usahakan pencampuran tidak menimbulkan busa atau buih
6)    Beri identitas nama, nomer sampel dan tanggal pengambilan
7)    Kirim ke bagian Mikrobiologi

Instruksi Kerja Pengambilan Darah Arteri


a.      Pengertian        :    Tata cara pengambilan sampel darah dari arteri pasien.
b.      Tujuan                :    Agar pengambilan darah arteri dapat dilakukan dengan baik dan benar.
c.      Kebijakan          :    Setiap analis yang melakukan sampling mampu melakukan pengambilan sampel darah arteri dengan baik dan benar.
d.      Instruksi Kerja   :    Pengambilan darah arteri membutuhkan petugas yang telah terampil atau telah dilatih. Lokasi pengambilan darah  arteri yang sering digunakan adalah arteri radialis di pergelangan tangan, arteri brachialis di fossa  antecibiti  dan arteri femoralis di lipatan paha. Untuk neonatus darah arteri dapat diambil dari arteri umbilicalis. Arteri yang akan dipunksi diidentifikasi dengan pulsasi dan dindingnya yang tebal. Jarum yang biasanya dipakai berukuran 12-30 G  untuk arteri besar dan 23-25 G untuk arteri kecil. Semprit sebelum dipakai harus dibilas dahulu dengan larutan heparin 20 µ/ml darah. Semprit plastik kurang baik digunakan untuk pengambilan darah arteri dibandingkan semprit gelas, karena alat penghisapnya tidak dapat naik ke atas waktu darah masuk ke dalam semprit. Beberapa jenis plastik juga permeabel terhadap gas. 

Instruksi Kerja Pengambilan Darah Kapiler


a.      Pengertian            :    Tata cara pengambilan sampel darah dari kapiler pasien.
b.      Tujuan                :    Agar pengambilan darah kapiler dapat dilakukan dengan baik dan benar.
c.      Kebijakan          :    Setiap analis yang melakukan sampling mampu melakukan pengambilan sampel darah kapiler dengan baik dan benar.
d.      Instruksi Kerja   :    Pengambilan darah kapiler pada bayi-bayi baru lahir sering dilakukan di daerah tumit atau jari kaki. Jika kebutuhan darah sedikit, maka pengambilan darah pada anak kecil dapat dilakukan pada jari tangan ke-3 dan 4.
1)    Mempersiapkan alat-alat yang diperlukan, yaitu :
a)    Blood lancet
b)    Botol penampung darah
c)    Kapas
d)    Alkohol 70%
e)    Plester
2)    Mempersiapkan antikoagulansia, yaitu :
a)    Na-EDTA 10% (untuk pemeriksaan darah rutin)
3)    Melakukan pengambilan sampel darah untuk pasien dari IRJA, IRNA, dan IRD dilakukan dengan cara seperti berikut :
a)    Bersihkan lokasi pengambilan darah dengan alkohol 70%
b)    Tunggu sebentar hingga alkohol mengering
c)    Lakukan tusukan di ujung jari dengan lanset steril
d)    Usap tetesan darah pertama dengan kapas kering
e)    Lakukan tekanan perlahan-lahan kira-kira 1 cm di atas tusukan, lepaskan kembali agar darah mengalir. Ulangi lagi sampai darah yang dibutuhkan sudah terpenuhi kemudian darah dapat ditampung di tabung kapiler atau tabung mikro
f)     Tekan ujung tusukan dengan kapas atau kasa sampai perdarahan berhenti.
g)    Beri kode pada tabung berupa nomer urut, nama pasien serta tanggal pengambilan sampel.

Instruksi Kerja Pengambilan Darah Vena


a.      Pengertian        :    Tata cara pengambilan darah dari vena pasien.
b.      Tujuan                :    Agar pengambilan darah dari vena dapat dilakukan dengan baik dan benar.
c.      Kebijakan          :    Setiap analis yang melakukan sampling mampu melakukan pengambilan sampel darah vena dengan baik dan benar.
d.    Instruksi Kerja     :
1)    Mempersiapkan alat-alat yang diperlukan, yaitu :
a)    Spuit injeksi 3 ml
b)    Botol penampung darah
c)    Karet pembendung
d)    Kapas
e)    Alkohol 70%
f)     Plester
2)    Mempersiapkan antikoagulansia, yaitu :
a)    Na-EDTA 10% (untuk pemeriksaan darah rutin)
b)    Na-Citrat 3,8% (untuk pemeriksaan PT dan APTT)